AtjehUpdate.com,- Langsa | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa dari Partai Aceh, Syamsul Bahri atau biasa disapa Robet mengkritisi Bantuan Stimulus Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat yang bersumber dari APBN di Kota Langsa.
“Diduga material yang disalurkan tidak sesuai speksipikasi untuk masyarakat,” ujar Robet kepada media, Minggu (24/10/2021).
Dikatakan, seharusnya material yang diberikan berupa batu kerikil, namun faktaknya yang disalurkan kepada masyarakat campuran pasir dan batu (sertu).
“Kami menduga ada permainan oknum dalam meraih keuntungan yang besar, berdasarkan informasi yang kami terima tidak dilakukan musyawarah dengan kelompok penerima bantuan rehab rumah untuk menentukan ruko/suplayer yang ditunjuk untuk menyuplai material ke rumah-rumah penerima bantuan rehab rumah BSPS yang bersumber dari APBN itu”.
Ia menyebut, material yang didatangkan ke lokasi banyak yang tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan tidak sesuai kebutuhan yang dibutuhkan oleh penerima bantuan sebagai mana yang telah disampaikan oleh penerima bantuan kepada Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) masyarakat penerima bantuan merasa kebingungan dan tidak tahu mau protes kemana.
Sementara salah seorang Geuchik (Kepala Desa) yang enggan namannya disebut mengatakan, pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam menentukan calon peneriman bantuan rehab rumah BSPS.
“Kami tidak pernah melakukan musyawarah desa untuk menentukan calon penerima bantuan rehab rumah itu, Geuchik hanya diminta oleh calon penerima untuk menandatangani berkas yang sudah ada di tangan mereka. Dengan terpaksa kami para Geuchik harus menanda tangani berkas yang telah ditentukan,” tuturnya.
Salah seorang penerima manfaat yang juga namannya enggan disebut mengatakan, saat ini pihanya baru menerima sertu dan didatangkan tegah malam.
“Iya ini materialnya baru masuk tadi malam, cuma kami harus memiliki biaya tambahan pribadi untuk melanjutkan pembangunan, jika masyarakat yang tidak memiliki biaya tambahan artinya bantuan rehap tersebut dipastikan tidak akan selesai. Meskipun dalam rapat sudah diberitahukan harus memiliki biaya sendiri,” paparnya.(Jemi Rh)