Home / Nasional

Selasa, 13 September 2022 - 10:53 WIB

Gadjah Puteh Kecam Anak Buah Megawati Karena Bilang TNI Mirip Ormas dan Gerombolan

AtjehUpdate.com,- ACEH | Gadjah Puteh mengkritik Effendi Simbolon anggota Komisi I DPR RI yang juga anak buah Megawati, agar tak serampangan melempar isu Panglima TNI Andika disharmoni dengan KSAD Dudung Abdurachman. Ia menyebut Effendi tak paham menyangkut relasi struktur di tubuh TNI.

Sebab, ia menilai mustahil seorang KSAD berbeda langkah dengan Panglima TNI Andika Perkasa yang merupakan pimpinannya.  “Effendi Simbolon kayaknya nggak paham soal itu. Sehingga menganggap TNI itu gerombolan. Jadi, kepatuhan dalam TNI itu, kepatuhan dalam kepemimpinan. Itu doktrin dan (apabila) begitu berbeda dengan doktrin itu pengkhianatan,” kata Sayed

Dia menekankan TNI beda dengan partai politik atau parpol. Ia menyampaikan jika di internal parpol ada perbedaan pendapat sangat mungkin terjadi.  Bahkan, perbedaan itu bisa berpotensi memunculkan gerbong atau kubu yang berbeda. Namun, tidak dengan TNI.  Kata dia, di TNI perbedaan seperti itu dilarang karena diibaratkan seperti pengkhianatan.

Baca Juga :  Bhayangkari Dikriminalisasi Oknum Aparat, Ibarat Harimau Makan Anaknya Sendiri

Maka itu, ia meminta Effendi jangan membaca TNI dengan memakai kacamata parpol.  “Tidak mungkin KSAD tidak ikut hadir dalam acara yang didatangi Panglima kalau tidak ada tugas yang penting,”

Menurutnya, keterikatan antara Panglima TNI dengan KSAD terlihat dari tugas dan tanggungjawabnya. Pun, dia menyebut seorang KSAD punya peran penting dalam mendidik personel angkatan darat.

Dia menyampaikan prajurit TNI AD dapat pembinaan langsung dari KSAD yang nantinya digunakan panglima dalam sebuah misi operasi. Lalu, jika KSAD ingin pakai satuan dalam TNI AD maka hal itu harus seizin panglima.

Baca Juga :  Video Mobil Berpelat TNI Dikendarai Sipil, TB Hasanuddin : Menurunkan Martabat TNI

“KSAD itu pimpinan kesatuan. Mereka itu lebih fokus pada pembinaan internal. Sehingga program-program mereka itu mengkader militer, mengkader personel yang nantinya akan dipakai oleh panglima karena panglima (adalah) pengguna pasukan,” jelasnya.  Ia menekankan seorang KSAD yang memimpin divisi TNI AD mustahil beda haluan dengan panglima.

“Saya yakin TNI solid. Mungkin yang berbeda Andika dengan Dudung, bukan Panglima dengan KSAD. Karena itu pribadi, antara Panglima dan KSAD tidak mungkin bertabrakan. (Red)

Share :

Baca Juga

Nasional

Menko Polhukam Minta Kasus TPPU di Bea Cukai Diusut Oleh Bareskrim Polri

Nasional

Polisi Gorontalo Usut Kasus Debt Collector Tarik Paksa Mobil Nasabah

Nasional

Gugatan KSP Moeldoko Tidak Punya Legal Standing, Demokrat: Hukum Itu Akal Sehat

Nasional

PB SEMMI Minta Oknum TNI Diduga Penganiaya Warga Bireun Dihukum Mati

Nasional

Bhayangkari Dikriminalisasi Oknum Aparat, Ibarat Harimau Makan Anaknya Sendiri

Nasional

Ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi: Israel Bukanlah Negara Tapi Zionis Penjajah

Nasional

Peringati HUT RI ke 75, BI Cetak 75 Juta Lembar Uang Pecahan Baru Rp75 Ribu

Nasional

Wilson Lalengke: Menjelang Natal dan Akhir Tahun, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan