AtjehUpdate.com,- Jakarta | Budayawan Sunda, Budi Dalton mendapatkan masalah besar karena ucapannya yang dinilai sebagai penistaan agama. Dirinya diketahui dalam sebuah video terlihat mengatakan bahwa Miras minuman Rasulullah.
Sekjen PA 212 Novel Bamukmin yang mengetahui hal ini langsung melaporkanya kepada Bareskrim Polri.
Hal ini karena ucapannya tersebut diduga melecehkan Junjungan Besar Umat Islam yaitu Nabi Besar Muhammad SAW.
Menanggapi hal itu, Budi Dalton ternyata sudah berulang kali menyampaikan klarifikasi terkait ucapannya yang dianggap menista agama. Dalam sejumlah video, dia menyampaikan permintaan maaf dan juga mengakui kesalahannya.
Dalam salah satu video, Budi Dalton mengatakan video dirinya yang menyebut miras sebagai minuman Rasulullah dibuat sekitar 3 tahun lalu. Video tersebut kembali viral setelah potongannya diunggah salah satu akun TikTok, hingga ia dilaporkan ke polisi
“Video itu saya buat kurang lebih 3 tahun lalu, dan saat itu juga saya sudah membuat beberapa klarifikasi,” ujar Budi Dalton, dikutip Minggu 20 November 2022.
Aktor berusia 50 tahun itu mengaku, dirinya tak bermaksud melakukan penistaan agama. Dia menyebut ingin menghilangkan dogma negatif dan mengubahnya menjadi hal positif. Hanya saja, Budi Dalton mengakui contoh yang dia sebutkan kurang tepat.
“Video ini bukan pembenaran. Saya bersalah dalam hal ini, dan saya mengakui kesalahan itu untuk tidak akan mengulanginya ke depan, dan ini mudah2an video klarifikasi terakhir saya,” katanya.
Budi Dalton juga sempat menemui Ketua PWNU Jawa Barat KH. Juhadi Muhammad terkait hal tersebut. Dalam pertemuan tersebut, dia juga menyampaikan permintaan maaf dan mengakui kesalahannya.
Menanggapi hal tersebut, Juhadi Muhammad berharap peristiwa tersebut menjadi pembelajaran bagi Budi Dalton. Ini karena masyarakat bisa menangkap maksud berbeda, tak seperti yang dimaksudkan oleh Budi Dalton.
“Ini sebagai pelajaran agar dapat memperbaiki narasi-narasi yang sebenarnya secara niatan tidak ada, tapi menurut publik kan dianggapnya salah,” kata Juhadi Muhammad.(*)