AtjehUpdate.com,- LANGSA | Terkait penguduran diri lima orang Kabid (Kepala Bidang) pada Disdikbud Kota Langsa pada Jum’at (14/4) lalu bukanlah hal yang sepele. Olehkarena mereka mundur dari jabatannya secara bersamaan. Tentu saja ada hal serius yang terjadi dan dialami antara mereka dan atasannya.
Hal ini disampaikan oleh Zulfadli, ketua LSM Perintis Kota Langsa menanggapi pernyataan Pj Walikota Langsa di salah satu media online, yang mengatakan bahwa alasan pengunduran diri mereka itu alasannya sepele saja dan sudah dimediasi bahkan sudah saling memafkan.
“Tentunya hal ini menjadi tanda tanya besar di masyarakat, bagaimana bisa seorang pimpinan menilai persoalan yang terjadi dan menghentak itu dianggap sesederhana ini.?,” tanyanya heran.
Apalagi disampaikan oleh Pj Walikota mereka sudah saling memaafkan, “ketika ada maaf-maafan pasti ada yang salah dalam hal ini, dan apakah ketika mereka kembali pada posisinya mereka akan nyaman nantinya,”.
Kembali ditambahkannya, tidak logis jika secara berjamaah mundur tanpa ada alasan yang kuat. Apalagi mereka pada jabatan eselon 3 yang notabene termasuk jabatan basah dan tidak mudah mendapatkannya. “Jadi tidak mungkin mereka mau korbankan jabatannya dengan segala fasilitas yang ada karena hal sepele saja, analisanya pasti ada konflik yang telah terjadi menahun hingga mereka tidak tahan lagi,” ujar Zulfadli.
“Hendaknya Pj Walikota harus mengevaluasi kinerja Kadisdikbud ini secara mendalam, hingga apakah dianggap yang bersangkutan masih pantaskah dipertahankan atau segera dirolling dalam posisi jabatan lain,”.
Ia pun berharap agar Pj Walikota jangan menutup mata atau bahkan menutup-nutupi kesalahan kadis satu ini. Dan ataupun biarkan saja lima orang kabid itu mundur agar tidak ada lagi persoalan, lagian sikap mundur itu adalah hak setiap pegawai negeri sipil. Karena jabatan adalah hadiah, bukan hak.
Dalam hal ini DPRK juga diminta jangan hanya diam, karena mereka dapat menggunakan hak nya sebagai lembaga pengawasan untuk mem pnsuskan masalah ini agar kinerja seluruh OPD dapat berjalan secara maksimal, karena bagaimana mungkin OPD yang ada dapat melayani masyarakat secara maksimal, sementara di internal mereka saja selalu berpolemik dan penuh intrik bagai dunia politik, tukas Zulfadli.(red)