Home / Islam

Kamis, 29 Juni 2023 - 19:46 WIB

Belajar Pengasuhan Keluarga Cara Ibrahim

AtjehUpdate.com,- Aceh Barat | Judul di atas menjadi topik khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh Ustad Fajran Zain pada pelaksanaan Shalat Idul Adha pagi ini, Kamis (29/06/23) di Mesjid Tamaddun, Gampong Drien Rampak, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Kegiatan rutin tahunan ini dilaksanakan oleh Badan Kemakmuran Mesjid (BKM) yang dihadiri oleh seribu lebih jamaah yang berasal dari Gampong Drien Rampak dan sekitarnya.

Pelaksanaan shalat dimulai pada pukul 0730 yang dilanjutkan dengan Khutbah dan ditutup dengan penyembelihan hewan Qurban oleh panitia yang telah ditunjuk.

Dalam materi khutbahnya, Ustad Fajran Zain mengajak para jamaah untuk meneladani konsep pengasuhan seperti yang pernah dipraktikkan oleh Ibrahim AS. Ibrahim mengajarkan nilai-nilai tauhid kepada anak-anaknya. Nilai tauhid yang selama ini dipelajarinya dari proses pencarian panjang dan juga hidayah Allah SWT.

Baca Juga :  Pintu Masjidil Haram Ditabrak Mobil Hingga Terbelah

“Tauhid yang tepat akan mengantarkan seseorang pada kepasrahan dan ketundukan total pada perintah Allah SWT. Hal ini terlihat dari sikap Ismail AS yang menerima dengan tulus keputusan Allah SWT yang disampaikan oleh ayahnya Ibrahim AS yang akan menyembelihnya hidup-hidup sebagai bentuk ketundukan kepada Allah SWT,” urai Fajran.

Lanjutnya, prosesi inilah yang hari ini kita kenal dengan istilah Qurban atau penyembelihan hewan qurban yang dibagikan untuk fakir-miskin, anak yatim dan karib kerabat.

Selain soal Tauhid, Ibrahim AS juga mengajarkan kita fungsi dan kewajiban pengasuhan oleh orang tua pada anak-anaknya. Ibrahim AS adalah contoh seorang ayah yang selalu menjaga komunikasi dengan anaknya secara rutin walau terpisah jarak. Seperti yang diketahui, Ibrahim yang tinggal di Palestina harus menempuh jarak yang jauh, berjalan kaki berhari-hari untuk memastikan proses pengasuhan dan pendidikan anaknya yang tinggal di Mekkah tidak terbengkalai. Semangat inilah yang menanamkan rasa percaya pada diri Ismail bahwa ayahnya selalu ada walau jarang dipandang mata.

Baca Juga :  Muazzinah Yacob Terpilih Sebagai Direktur The Aceh Institute Periode 2022-2025

Dalam konteks hari ini, komunikasi orang tua dan anak harus dikembalikan pada ruh itu. Anak-anak yang selama ini kurang perhatian dan lalu dibesarkan oleh media-media digital dan teknologi informasi telah melahirkan generasi yang miskin tauhid, miskin akidah dan kurang akhlak. Lebih jauh bahkan menjadi anak yang terpenjara oleh rutinitas populisme dan sosialita, kehilangan jati diri dan akarnya tercerabut dari nilai Tauhid kepada Allah.

“Inilah pekerjaan rumah kita hari ini. Mari kita kembali kepada semangat pengasuhan seperti yang pernah dipraktikkan oleh nabiyullah Ibrahim AS,” pungkas Ustad Fajran Zain.(patih)

Share :

Baca Juga

Islam

DSI Langsa Kecam Pesta Pamer Aurat di TB Resto

Islam

Tabligh Akbar Habib Bahar Bin Smith Guncang Kota Langsa

Islam

Ungkap Ciri Fisik Nabi Muhammad SAW, Quraish Shihab : Tak Ada yang Seindah dan Secantik Beliau

Islam

Komisi III DPRK Aceh Tamiang Gelar RDP Terkait Polemik Lahan Langgar Jati

Islam

Dari Makkah ke Aceh: Perlawanan Suku Quraish dan Dilema Revisi Qanun LKS dalam Menjalankan Sistem Keuangan Syariah

Islam

Peresmian dan Shalat Jumat Perdana Besok, Presiden Erdogan Undang Paus Fransiskus ke Hagia Sophia

Islam

Mendapat Hidayah, Ustadz Awwaluz Zikri Bimbing Rian Bersyahadat

Islam

Bahas Karikatur Nabi Muhammad Di Kelasnya, Guru Sejarah di Perancis Dipenggal