Home / Aceh

Selasa, 12 September 2023 - 18:15 WIB

Forum Konservasi Penyu Aceh Deklarasi Aksi di Pulo Aceh

AtjehUpdate.com,- Pulo Aceh | Forum Konservasi Penyu Aceh melakukan Aksi Kolaborasi Pengelolaan Penyu Aceh di Pasir Lambaro, Gampong Gugop Lhok, Pulau Breuh Selatan, Pulo Aceh pada 9-10 September 2023.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh yang juga selaku Ketua Forum Konservasi Penyu Aceh yang diwakili oleh Abdus Syukur mengatakan, awal mula terbentuknya forum ini bertujuan menindaklanjuti inisiatif yang telah dilakukan oleh Kelompok Konservasi Penyu di masyarakat yang sudah berjalan selama 10 tahun lamanya.

Maka dengan kesepakatan bersama lintas sektor dari pemerintahan, NGO, akademisi, private sektor, tokoh adat, tokoh masyarakat, berdasarkan Deklarasi Panga pada 10 Mei 2023 sepakat membentuk yang namanya Forum Konservasi Penyu Aceh pada Mei dan pada tanggal 16 Agustus 2023 sudah ditetapkan melalui surat keputusan Gubernur Aceh.

“Aksi ini merupakan aksi pertama pasca keluarnya SK Gubernur Aceh,” ujarnya kepada AtjehUpdate.com, Selasa 12 September 2023.

Baca Juga :  Tiga Peserta Aksi Di Bea Cukai Langsa Keracunan APAR, Polres Diminta Tanggungjawab

Kepala BKSDA Aceh, Gunawan Alza selaku Sekretaris Forum Konservasi Penyu Aceh mengatakan, konservasi ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, namun butuh kolaborasi banyak pihak.

“Alhamdulillah, ini merupakan model pertama di Indonesia dalam pengelolaan Penyu. Dimana dengan bergabungnya UPT-UPT di dua Kementerian yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Hutan dalam forum ini diharapkan dapat menyamakan persepsi serta visi misi bersama dalam keberlanjutan populasi spesies penyu di Aceh,” ucapnya.

Sementara itu, Buwaizi mewakili masyarakat Pulo Aceh menyampaikan rasa syukurnya. Ia pun mengatakan, terbentuknya kelompok Konservasi Penyu di Pulo Aceh pada tahun 2017 dengan nama Lembaga Ekowisata Pulo Aceh (LEPA).

“Ini tahun kelima LEPA melakukan kegiatan konservasi penyu. Alhamdulillah ditahun 2023-2024 sudah dua kali menangkarkan dua sarang penyu dengan total 200 butir telur,” ucapnya.

Baca Juga :  Bimtek TP PKK Melanggar Hukum Dan Hamburkan Dana Desa

Lalu, ia mengatakan, ada sebanyak 98 tukik yang sudah dilepaskan dari hasil penetasan 200 butir telur itu.

Sebagai bentuk dari gampong-gampong di Pulo Breuh dalam pengembangan wisata, kata Buwaizi, sekarang sudah disepakati bahwa tidak ada lagi ternak-ternak yang dilepas liarkan dan membuang kotoran sembarangan.

“Ini juga merupakan bentuk aksi masyarakat setempat selain program konservasi. Kita fokus terhadap pengembangan wisata dan Penyu akan menjadi Ikon selain mercusuar Willian Torent,” pungkasnya.

Pada kegiatan ini, juga dilaksanakan bincang Kelautan dan Perikanan dengan narasumber yang berasal DKP Aceh, BKSDA Aceh, DLHK Aceh, BPDAS Krueng Aceh, Satker BPSPL Pasang Wilayah Aceh, Akademisi USK dan dari UNAYA. (Red)

Share :

Baca Juga

Aceh

Langsa Banjir

Aceh

Petani Aceh Tamiang Butuh Irigasi

Aceh

Adira Finance Langsa Salurkan Dana Kebajikan Untuk Korban Kebakaran Gampong Sungai Pauh Pusaka

Aceh

HIPSI Aceh Minta Pj Gubernur Tegur Manajemen BSI

Aceh

Terbuka untuk Umum! Kamis Besok Penyampaian Visi Misi Calon Geuchik PB Seulemak

Aceh

MPU Desak Pemko Langsa Cabut Izin Truffle Box Resto

Aceh

Sudah 25 KM Menggali, Diduga Pekerja Jargas Hanya Dapat Cashbon

Aceh

Mendagri Diminta Tidak Lamban Tunjuk Pj Bupati dan Walikota Di Aceh