AtjehUpdate.com,- Aceh Tamiang | Akibat dilalui oleh truck pengangkut material untuk pekerjaan proyek jembatan di Desa Lubuk Damar, jembatan milik desa Sungai Kuruk I, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang ambruk, Sabtu (07/08/21).
Menurut warga, jembatan tersebut selama ini dijadikan akses transportasi oleh warga dan hanya memiliki kapasitas kecil, yaitu sekitar 7 (tujuh) ton saja. Namun akhir-akhir ini kerap dilalui oleh kendaraan berat pengangkut material untuk sebuah proyek pekerjaan jembatan di kp.Lubuk Damar di kecamatan yang sama.
Saat peristiwa ambruknya jembatan itu diduga truck tersebut mengangkut material over tonase, atau melebihi kapasitas dan daya tahan jembatan.
Tak ayal, jembatan kecil milik desa itupun ambruk dan rusak berat hingga saat ini. Hanya terlihat timbunan bersifat sementara dan belum ada tanda-tanda pihak kontraktor untuk bertanggungjawab memperbaikinya.kembali seperti sediakala, ketus warga masyarakat setempat.
Kondisi itupun menimbulkan kerugian bagi masyarakat pengguna jembatan tersebut yang selama iniĀ keberadaannya sangat bermanfaat sebagai sarana transportasi dan penunjang perekonomian warga setempat.
Camat kecamatan Seruway, M.Hans Marta Kesuma, S.STP, MSP yang diminta tanggapan oleh media terkait kerusakan itu membenarkan ambruknya jembatan milik desa Sungai Kuruk, Jum’at (13/08/21).
Namun katanya, saat kejadian itu juga segera diatasi oleh kontraktor tersebut meskipun kondisinya baru tanggap darurat dan belum permanen. Ia juga sudah menegur secara lisan dan juga sudah menyampaikan persoalan ini kepada dinas PUPR Aceh Tamiang. Agar kembali dibangun jembatan permanen pihaknya berjanji akan segera menyurati secara resmi pihak rekanan proyek tersebut.
Diketahui bahwa pelaksana proyek yang mengangkut material over kapasitas itu adalah CV. Delpa & Co yang berlokasi di kp. Sungai Kuruk II – Kp. Lubuk Damar dengan nilai pekerjaan sebesar Rp. 1.418. 378.000,- bersumber dari anggaran OTSUS. Tahun 2021.
Semestinya kerusakan itu tidak perlu terjadi jika material proyek diangkut lewat jalan biara, “mungkin karena mau lebih praktis mereka angkut melalui jembatan desa tadi,” ujar Hans. (Red)