Home / Aceh

Tuesday, 27 October 2020 - 23:41 WIB

Petani Aceh Tamiang Butuh Irigasi

AtjehUpdate.com,- Aceh Tamiang | Petani padi di Aceh Tamiang masih menggunakan cara tradisional dalam memenuhi kebutuhan air di sawah. Petani berharap pemerintah pusat menyediakan bendung atau irigasi untuk mendongkrak produksi.

Kadis Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Yunus mengungkapkan, sistem pengairan yang dilakukan petani sejauh ini masih mengandalkan air hujan atau tadah hujan. Sistem ini membuat ketergantungan petani terhadap alam sangat tinggi, sehingga berdampak pada tidak stabilnya produksi padi.

“Kalau tidak ada hujan, ya tidak ada penanaman. Padahal potensi kita di sektor padi cukup besar karena memiliki 9.300 hektar lahan,” kata Yunus, Senin (26/10/2020).

Yunus mengungkapkan, sejauh ini pihaknya baru mampu membantu peningkatan produktivitas ini dengan sistem pompanisasi. Meski mengakui pompanisasi mampu mendongkrak musim panen menjadi tiga kali setahun, dia tetap berharap ada kebijakan pemerintah pusat yang mampu memberikan dukungan bagi petani untuk berkembang.

Baca Juga :  Jumlah Harta Kepala Bea Cukai Langsa VS Ketua Pengadilan Negeri Langsa, Siapa Lebih Tajir?

Secara khusus Yunus menyampaikan kondisi ini kepada anggota DPR RI, Muslim ketika berkunjung ke Aceh Tamiang, Senin (26/10/2020). Dia berharap politisi Partai Demokrat itu bisa menjadi penyambung komunikasi ke pemerintah pusat untuk membantu pembangunan bendung air atau irigasi.

Dia memastikan keberadaan bendungan ini mampu memenuhi kebutuhan air di lima kecamatan sentra padi, yakni Karang Baru, Banda Mulia, Bendahara, Manyak Payed dan Seruway. “Bendung ini beda dengan bendungan, karena bendung ini sifatnya hanya meninggikan penampungan air ke sawah,” ujarnya.

Baca Juga :  Lemahnya Penegakan Hukum Terhadap Rokok Ilegall Di Gayo Lues Dan Kuta Cane, LSM Gadjah Puteh Pertanyakan Kinerja Bea Cukai Langsa

Yunus menambahkan proses pembangunan bendung ini dinilainya tidak terlalu rumit karena sudah memiliki analisis dampak lingkungan (amdal). “Kiranya bisa dipercepat karena sudah ada amdalnya,” ungkapnya.

Menyikapi permintaan itu, Muslim menyarankan Distanbunak Aceh Tamiang mengajukan usulan untuk segera ditindaklanjuti. Anggota Komisi V DPR RI ini mengungkapkan kalau pemerintah pusat memiliki anggaran yang sangat besar untuk sektor pertanian. “Tinggal lagi ada tidak usulan dari daerah, kalau tidak ada, ya dianggap tidak butuh. Makanya segera diusulkan,” ujarnya.

Share :

Baca Juga

Aceh

LSM KANA Apresiasi Kinerja Kejati Aceh Terkait Penanganan Kasus Korupsi

Aceh

Plt Gubernur Aceh Larang ASN Shalat Idul Fitri di Masjid dan Lapangan

Aceh

Demi Menghindari Lelang, Bea Cukai Langsa Diduga Pecah Paket Pekerjaan

Aceh

Paska Liburan, Ribuan Santri MUQ Langsa Kembali Masuk Asrama

Aceh

11 Program Legislasi Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Prioritas Tahun 2022

Aceh

Ucapkan Kata ‘Piting’ Untuk Warga Rempang, Panglima TNI Minta Maaf

Aceh

Kementerian Terkait Diminta Pantau Langsung Pengerjaan Jargas di Langsa

Aceh

Wakil Ketua DPRK Pimpin Safari Ramadhan di Kecamatan Seruway