AtjehUpdate.com,- LANGSA | Novi, seorang ibu muda menceritakan, bahwa pada hari Rabu (1310/2021), ia pergi ke sekolah PAUD di bawah binaan pemerintahan Gampong Paya Bujok Tunong, Kecamatan Langsa Baro, hendak menjemput anak laki-lakinya (sebut saja Budi) yang baru berumur bekitar 6 tahun.
Setiba di sekolah, Novi melihat anaknya hanya diam saja dan tampak murung tak seperti biasanya, sehingga ia pun merasa heran.
Pada saat itu kata Novi, Kepala sekolah PAUD tersebut memanggil Novi ke ruangannya, dan menjelaskan kepadanya bahwa Budi hari itu belajar sendiri di ruangan terpisah dari teman-temannya, dan tak boleh keluar main bersama temannya. Hal tersebut dilakukan oleh gurunya karena Budi berbicara “kotor” atau tidak pantas, ujar Novi menceritakan penjelasan kepala sekolah PAUD pada saat itu.
Diterangkannya lagi, pada Kamis dini hari, sekitar pkl 02.00 Wib, Budi mengalami demam tinggi, dan keesokan harinya, Kamis (14/10), Budi tak mau sekolah lagi, katanya takut dikurung di kamar mandi lagi seperti kemarin oleh gurunya di PAUD.
Novi pun merasa sedih mendengarkan pengakuan anaknya tersebut, lalu utk memastikan pengakuan anaknya, Novi kemabali mendatangi sekolah anaknya dan bertanya kepada salah seorang guru yang mengajar di PAUD itu, guru tersebut pun membenarkan pengurungan itu. Dan yang lebih menyakitkan hati Novi, ketika ia mengkonfirmasi via WA perihal kejadian anaknya kepada kepala sekolah, keesokannya kepala sekolah PAUD tersebut malah mendatangi rumah Novi dan menyalahkan Novi sebagai orang tua yang gagal mendidik anak, ujar Novi.
Mendengar keluhan Novi itu, maka pada Selasa (26/10/31) awak media coba mendatangi kantor Geuchik Gampong Paya Bujok Tunong, untuk mengkinfirmasi perihal kejadian yang menimpa anak Novi itu. Namun wartawan tak berhasil bertemu dengan geuchik setempat yang sedang tidak berada di kantor, pihak media hanya bertemu dengan Ibu Yuniar, pegawai di kantor Gampong Paya Bujok Tunong di ruangannya.
Dia menjelaskan bahwa dia tak begitu paham tentang bagaimana kronologis kejadian yang sebenarnya, “tapi saya dengar-dengar kejadian anak Novi itu sudah diselesaikan melalui mediasi,” ujarnya tak pasti.
Ketika ditanyakan bagaimana penyelesaian mediasinya, ia juga tak tau persis “saya juga pada saat mediasi itu tidak hadir bang, nantilah saya tanya lagi kepada orang yg hadir pada saat itu ya bang,” tukas Yuniar. (Jemi Rh)