AtjehUpdate.com,- LANGSA | Budaya wisuda anak sekolah SD hingga SMA menjadi keresahan bagi wali murid. Karena untuk biaya wisuda bagi anak sekolah ini wali murid bisa mengeluarkan rata-rata Rp 150 hingga 300 ribu untuk anaknya.
Direktur Eksekutif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gadjah Puteh, Sayid Zahirsyah Almahdaly mengatakan, biaya wisuda itu harus dijelaskan dan dipergunakan untuk apa, karena hanya akan menambah bebankan wali murid saja.
“Biayanya itu untuk apa?, Yang ada hanya meresahkan wali murid saja,” ujarnya kepada AU.com, Sabtu (17/6/2023).
Karenanya Sayid berharap agar ada ketegasan dari pihak Dinas Pendidikan Kota Langsa terkait wisuda tersebut. Menurutnya, jika wisuda tersebut hanya untuk memperkenalkan sekolah atau mengikuti tren saja, lebih baik dihentikan, karena wisuda ini tidak ada manfaatnya.
“Walaupun wisuda itu hanya satu tahun sekali, dan sebagai kenang-kenangan, harusnya biayanya wisuda tersebut tidak ada, karena setiap sekolah sudah disokong oleh dana BOS, harusnya biaya wisuda tersebut biasa menggunakan dana BOS, bukan mengutip dari wali murid,” jelasnya.
Sebenarnya, kata Sayid, banyak cara untuk memperkenalkan sekolah, dan tak mesti harus ada wisuda sama sekali. Dalam hal ini, Disdik Kota Langsa harus tegas kepada setiap sekolah yang menggelar wisuda ini.
“Wisuda ini hanya terkesan pemborosan saja. Mengapa demikian? Karena ketika wisuda berlangsung, setiap murid pasti akan mengeluarkan biaya lainnya, seperti seragam wisuda, rias wajah, dan lainnya lagi, dan ditambah lagi biaya wisuda, inikan yang ada hanya menyusahkan saja dan pemborosan,” ujarnya.
“Disdik harus tegas, dan dapat menghentikan kegiatan itu,” pintanya.(FR)