Kisah Heroik Sang Kapolres Tanpa Kamera
AtjehUpdate.com., Aceh Tamiang – Di tengah jalanan sepi di Aceh Tamiang, sebuah ambulans relawan PAS terhenti bukan karena mesinnya lelah, tetapi karena hidup seperti biasa menyisipkan kerumitan yang tidak diminta. Ambulans itu sedang dalam misi menjemput jenazah warga Aceh dari Kualanamu, sebuah perjalanan yang selalu meninggalkan ruang hening antara duka dan kewajiban.
Namun pada hari itu, Rabu (12/11), suara hening pecah oleh bunyi benturan. Sebuah Fortuner dan sebuah ambulans dua kendaraan yang mewakili dua dunia berbeda bertemu dalam cara yang tidak diharapkan siapa pun. Sopir ambulans, Amrullah, akhirnya dipaksa menyerahkan seluruh uang jalannya, Rp1 juta, untuk memenuhi tuntutan ganti rugi.
Setelah itu, ia duduk sejenak. Bukan untuk mengumpulkan tenaga, tetapi untuk mencari keberanian melanjutkan perjalanan tanpa bekal. Dalam sekejap, tugas kemanusiaan terasa seperti beban yang harus ia pikul sendirian.
Namun hidup, dengan segala kisah peliknya, selalu menyimpan sisipan kecil yang membuat kita kembali percaya pada manusia.
Kabar peristiwa sampai kepada Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi. Tidak ada pernyataan dramatis. Tidak ada barisan kamera. Ia hanya mendengar bahwa seorang sopir ambulans kehilangan uang jalan pada sebuah tugas yang mestinya kita hormati. Dan dari pemahaman sederhana itu, lahirlah tindakan sederhana pula: ia langsung mengganti uang jalan itu Rp1 juta, jumlah yang mungkin tidak mengubah sejarah, tetapi cukup untuk mengubah hari buat seseorang.
Kapolres itu tidak memberi ceramah. Ia hanya mengulurkan bantuan.





