Dan terkadang, itu lebih kuat daripada pidato mana pun.
Unggahan para relawan kemudian menyebar di media sosial. Ada keharuan, ada pujian, ada rasa syukur yang disampaikan dengan bahasa sederhana: “Terima kasih, Pak Polisi.”
Kita membaca komentar-komentar itu sambil menyadari sesuatu yang telah lama kita lupakan:
“Bahwa seragam tidak selalu menjadi garis batas. Ada waktunya ia menjadi jembatan yang menghubungkan manusia dengan manusia”.
Kisah ini tidak besar. Ia tidak akan dicatat dalam dokumen negara. Tetapi ia mengembalikan keyakinan kecil bahwa di tengah dunia yang semakin gaduh, masih ada orang yang memilih mendengarkan suara paling halus: suara kemanusiaan.
Dan dari suara itulah lahir tindakan kecil yang menyala seperti korek api dalam gela kecil, tetapi cukup untuk menunjukkan jalan.
Mungkin memang begitu hakikat kebaikan:
ia tidak menghilangkan semua kerumitan hidup, tetapi ia mampu menyalakan kembali langkah orang-orang yang nyaris berhenti.(red)





