Tutup Disini
Sponsor: AtjehUpdate
Iklan
Aceh

Seruway Tak Tenggelam, Pelayanan Justru Lumpuh: LBH Kantara Minta Bupati Tindak Tegas

5
×

Seruway Tak Tenggelam, Pelayanan Justru Lumpuh: LBH Kantara Minta Bupati Tindak Tegas

Sebarkan artikel ini
“Tim SAR mengevakuasi korban banjir dan longsor di Aceh saat layanan kesehatan lumpuh dan warga mengungsi ke tenda darurat di berbagai kecamatan.”
Data BNPB mencatat 391 korban meninggal akibat banjir–longsor Aceh. Meski Seruway tidak tenggelam, pelayanan publik tetap lumpuh. LBH Kantara meminta Bupati Aceh Tamiang mengevaluasi kepemimpinan camat.

AtjehUpdate.com., Aceh Tamiang – Banjir bandang dan longsor yang melanda hampir seluruh Aceh pada pekan lalu membuat layanan kesehatan di Kabupaten Aceh Tamiang lumpuh total. Dua rumah sakit, 15 puskesmas, dan 32 pustu di daerah tersebut tidak dapat beroperasi karena terendam air, sehingga tenaga medis diarahkan untuk memberikan pelayanan di posko-posko pengungsian. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa dokter, perawat, serta bidan kini bekerja di tenda-tenda darurat sambil memanfaatkan lantai dua rumah sakit yang sudah mulai kering guna menangani kasus kesehatan yang membutuhkan penanganan cepat.

Aji menyebut jumlah tenaga kesehatan di Aceh Tamiang meliputi 62 dokter, 659 perawat, dan 668 bidan yang kini disebar di area pengungsian. Untuk memperkuat pelayanan, Kementerian Kesehatan turut mengirimkan tenaga tambahan dari RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, Dinas Kesehatan Aceh, serta beberapa rumah sakit lain yang tidak terdampak.

Iklan
Sponsor: AtjehUpdate
Iklan
Iklan

Sementara itu, LBH Kantara mempertanyakan sikap pemerintah kecamatan dalam menjalankan fungsi pelayanan publik, khususnya di Kecamatan Seruway, wilayah yang dinilai tidak terdampak parah seperti kecamatan lain. Mereka menyoroti bahwa Puskesmas Seruway dan fasilitas pelayanan lainnya sebenarnya masih bisa berfungsi sebagai pusat koordinasi layanan dasar, namun tidak dimaksimalkan sejak awal bencana.

LBH Kantara juga menilai Camat Seruway, Rusni Devi Ariyanti Manullang, SSTP, MM, tidak menunjukkan kepemimpinan yang responsif. Seharusnya, akses informasi dan penyaluran bantuan dapat dilakukan melalui jalur laut menuju Pangkalan Susu dan kawasan pesisir Sumatera Utara yang memang terhubung langsung dengan Seruway. Namun, jalur logistik alternatif tersebut disebut tak pernah diupayakan secara serius. Lembaga ini menilai sikap sang camat terkesan lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada keselamatan warga saat situasi darurat, sehingga meminta Bupati Aceh Tamiang untuk segera mengevaluasi kinerjanya.

Sponsor: AtjehUpdate
Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses