Akar pohon mangga, sistem pendukung kehidupan pohon penghasil buah lezat ini, menyimpan banyak misteri yang menarik untuk diungkap. Lebih dari sekadar penopang, akar mangga berperan krusial dalam penyerapan nutrisi dan air, membentuk interaksi kompleks dengan lingkungan sekitarnya, serta menentukan pertumbuhan dan perkembangan pohon secara keseluruhan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang anatomi, fungsi, dan interaksi akar pohon mangga dengan lingkungannya.
Dari struktur akar tunggang yang kokoh hingga bulu-bulu akar halus yang menyerap air dan nutrisi, setiap bagian akar memiliki peran penting. Kita akan membahas detail anatomi akar, membandingkannya dengan sistem perakaran pohon lain, dan mengkaji bagaimana faktor genetik, nutrisi, dan lingkungan memengaruhi pertumbuhannya. Selain itu, kita juga akan menyinggung interaksi akar dengan mikroorganisme tanah dan dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan akar.
Sistem Perakaran Pohon Mangga

Pohon mangga, sebagai tanaman buah tropis yang penting, memiliki sistem perakaran yang berperan krusial dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Pemahaman terhadap sistem perakaran ini penting untuk budidaya dan perawatan yang optimal. Sistem perakaran yang sehat memastikan penyerapan nutrisi dan air yang cukup, serta penopang yang kuat bagi pohon.
Struktur Anatomi Akar Pohon Mangga
Sistem perakaran pohon mangga termasuk dalam tipe akar tunggang. Akar tunggang ini merupakan akar utama yang tumbuh vertikal ke bawah, berfungsi sebagai jangkar dan penopang utama pohon. Dari akar tunggang ini, bercabang-cabang akar sekunder (akar cabang) yang menyebar secara horizontal dan vertikal di dalam tanah. Pada akar cabang terdapat bulu-bulu akar yang sangat halus dan berjumlah banyak. Bulu akar ini merupakan perluasan dari epidermis akar dan berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan penyerapan air dan nutrisi dari dalam tanah.
Perbandingan Sistem Perakaran Pohon Mangga dengan Pohon Lain
Berikut perbandingan sistem perakaran pohon mangga dengan pohon jati dan rambutan:
Karakteristik | Pohon Mangga | Pohon Jati | Pohon Rambutan |
---|---|---|---|
Jenis Sistem Perakaran | Tunggang | Tunggang | Tunggang |
Kedalaman Akar | Sedang hingga dalam, tergantung kondisi tanah | Dalam, akar tunggang kuat | Sedang, penyebaran akar relatif luas |
Penyebaran Akar | Relatif menyebar, mengikuti ketersediaan air dan nutrisi | Relatif terbatas, lebih vertikal | Relatif luas, menyebar horizontal |
Fungsi Utama Setiap Bagian Akar Pohon Mangga
- Akar Tunggang: Berfungsi sebagai jangkar utama, menopang pohon agar tetap tegak, dan menyerap air dan nutrisi dari lapisan tanah yang lebih dalam.
- Akar Cabang: Memperluas jangkauan penyerapan air dan nutrisi, dan membantu menopang pohon.
- Bulu Akar: Meningkatkan luas permukaan penyerapan air dan nutrisi dari tanah.
Anatomi Detail Akar Pohon Mangga
Akar pohon mangga memiliki ukuran, bentuk, dan tekstur yang bervariasi tergantung pada umur, varietas, dan kondisi lingkungan. Akar tunggang umumnya tebal dan kuat, dengan warna cokelat kecoklatan. Akar cabang lebih tipis dan bercabang-cabang. Teksturnya kasar dan berkayu. Jaringan xilem pada akar berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar ke bagian atas pohon, sementara floem mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian pohon, termasuk akar.
Jenis Akar Pohon Mangga Berdasarkan Varietas
Meskipun secara umum sistem perakaran pohon mangga adalah tunggang, variasi dalam kedalaman dan penyebaran akar dapat diamati antar varietas. Varietas mangga yang tumbuh di daerah kering cenderung memiliki akar tunggang yang lebih dalam untuk mencapai sumber air di bawah permukaan tanah. Sebaliknya, varietas yang tumbuh di daerah lembap mungkin memiliki sistem perakaran yang lebih dangkal dan menyebar luas.
Fungsi Akar Pohon Mangga

Akar pohon mangga, seperti akar pada tumbuhan lainnya, berperan krusial dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup pohon. Sistem perakarannya yang kompleks menjalankan beberapa fungsi vital, mulai dari menyerap nutrisi hingga menopang struktur pohon agar tetap kokoh.
Penyerapan Air dan Nutrisi
Akar pohon mangga memiliki struktur yang dirancang khusus untuk menyerap air dan nutrisi dari dalam tanah. Rambut akar, yang merupakan perluasan dari sel-sel epidermis akar, meningkatkan luas permukaan akar secara signifikan, sehingga memungkinkan penyerapan air dan mineral terlarut secara efisien. Proses ini dibantu oleh perbedaan potensial air antara tanah dan akar, menyebabkan air bergerak secara pasif dari tanah ke dalam akar melalui osmosis.
Nutrisi mineral, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, diserap melalui proses transpor aktif, yang membutuhkan energi seluler untuk memindahkan ion-ion mineral melawan gradien konsentrasi.
Ilustrasi Penyerapan Air dan Mineral
Bayangkan sebuah gambar skematis yang memperlihatkan akar pohon mangga yang menyebar di dalam tanah. Akar-akar tersebut memiliki rambut akar yang halus dan banyak, seperti benang-benang yang menjangkau berbagai bagian tanah. Air dan mineral yang terlarut di dalam tanah akan diserap oleh rambut akar, kemudian diangkut melalui xilem menuju batang dan bagian-bagian pohon lainnya. Mineral yang telah diserap akan ditransportasikan ke daun untuk proses fotosintesis dan pertumbuhan.
Ilustrasi ini akan menunjukkan bagaimana akar berfungsi sebagai sistem penyerapan yang efektif.
Transportasi Air dan Nutrisi
Setelah diserap oleh rambut akar, air dan nutrisi diangkut melalui dua jalur utama dalam tumbuhan: xilem dan floem. Xilem bertanggung jawab atas pengangkutan air dan mineral dari akar ke daun, sedangkan floem mengangkut hasil fotosintesis (gula) dari daun ke bagian-bagian lain pohon yang membutuhkannya. Proses pengangkutan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk transpirasi (penguapan air dari daun), tekanan akar, dan daya kapilaritas xilem.
Air bergerak secara pasif melalui xilem, didorong oleh transpirasi dan tekanan akar. Sedangkan nutrisi mineral diangkut secara aktif melalui xilem, membutuhkan energi seluler.
Pengaruh Kondisi Tanah terhadap Perkembangan Akar
Kondisi tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan fungsi akar pohon mangga. Tanah yang gembur, kaya akan bahan organik, dan memiliki drainase yang baik akan mendukung pertumbuhan akar yang sehat dan ekstensif. Sebaliknya, tanah yang padat, kurang aerasi, atau tergenang air dapat menghambat pertumbuhan akar, mengurangi penyerapan air dan nutrisi, dan menyebabkan pembusukan akar. Tingkat pH tanah juga berpengaruh, karena pH yang ekstrim (sangat asam atau sangat basa) dapat mengganggu ketersediaan nutrisi bagi tanaman.