Tutup Disini
Metode PenelitianOpini

Contoh Laporan Hasil Observasi Lengkap

4
×

Contoh Laporan Hasil Observasi Lengkap

Share this article
Contoh laporan hasil observasi

Contoh Laporan Hasil Observasi Lengkap ini akan memandu Anda dalam menyusun laporan observasi yang sistematis dan informatif. Dari struktur laporan yang tepat, hingga cara menyajikan data kualitatif dan kuantitatif secara efektif, panduan ini akan membantu Anda memahami setiap tahapan, mulai dari perencanaan observasi hingga penyusunan kesimpulan yang bermakna.

Pembahasan akan mencakup pembuatan kerangka laporan, pengumpulan data (kualitatif dan kuantitatif), analisis data, dan penyajian hasil observasi dalam berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, dan narasi. Dengan contoh-contoh konkret, diharapkan Anda dapat dengan mudah menerapkan langkah-langkah ini dalam penelitian atau pekerjaan Anda.

Iklan
Iklan

Struktur Laporan Hasil Observasi

Contoh laporan hasil observasi

Laporan hasil observasi merupakan penyajian sistematis data yang diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap suatu objek, fenomena, atau peristiwa. Struktur yang baik akan memudahkan pembaca untuk memahami proses dan hasil observasi. Berikut kerangka umum yang dapat digunakan.

Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi latar belakang observasi yang menjelaskan konteks dan alasan dilakukannya penelitian. Latar belakang ini biasanya menjelaskan permasalahan atau fenomena yang ingin diamati, serta relevansi penelitian tersebut. Tujuan observasi juga diuraikan secara jelas dan spesifik, menyatakan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan pengamatan. Contohnya, jika observasi dilakukan untuk mengamati perilaku siswa dalam kelas, latar belakangnya bisa menjelaskan tentang pentingnya memahami perilaku siswa untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, sementara tujuannya bisa dirumuskan sebagai “untuk mendeskripsikan perilaku siswa selama proses pembelajaran matematika di kelas 4 SD X”.

Metode Observasi

Bagian metode menjelaskan secara detail bagaimana data observasi dikumpulkan. Ini mencakup waktu dan tempat observasi, teknik pengumpulan data (misalnya, menggunakan checklist, catatan lapangan, atau rekaman video), instrumen yang digunakan (misalnya, lembar observasi, kamera), dan cara pengolahan data yang dilakukan. Sebagai contoh, metode observasi dapat dijelaskan sebagai berikut: “Observasi dilakukan selama tiga hari berturut-turut di kelas 4 SD X selama jam pelajaran matematika.

Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi yang telah disusun sebelumnya, mencatat frekuensi perilaku siswa yang telah ditentukan. Data kemudian diolah secara deskriptif, menghitung persentase frekuensi setiap perilaku.”

Hasil Observasi

Bagian hasil observasi menyajikan data yang telah dikumpulkan secara sistematis dan objektif. Data disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau narasi, tergantung pada jenis data yang dikumpulkan. Penting untuk menghindari interpretasi atau analisis data pada bagian ini; fokuslah pada penyajian data mentah. Contoh penyajian hasil observasi:

Perilaku Siswa Frekuensi Persentase
Aktif bertanya 25 50%
Mendengarkan dengan aktif 20 40%
Tidak fokus 5 10%

Tabel di atas menunjukkan frekuensi dan persentase perilaku siswa selama observasi. Data ini disajikan secara ringkas dan mudah dipahami.

Pembahasan

Bagian pembahasan merupakan inti dari laporan hasil observasi. Pada bagian ini, hasil observasi diinterpretasi dan dianalisis. Hubungan antara hasil observasi dengan teori atau literatur yang relevan dijelaskan. Kesimpulan yang didapat dari observasi juga diuraikan pada bagian ini. Sebagai contoh, berdasarkan tabel di atas, dapat dibahas bahwa sebagian besar siswa aktif bertanya dan mendengarkan selama pembelajaran, menunjukkan tingkat partisipasi yang baik.

Namun, masih ada beberapa siswa yang tidak fokus, yang perlu menjadi perhatian guru untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pembahasan juga dapat menghubungkan hasil observasi dengan teori pembelajaran tertentu, misalnya teori konstruktivisme atau teori belajar sosial.

Contoh Data Observasi

Contoh laporan hasil observasi

Data observasi merupakan informasi yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung terhadap suatu objek, peristiwa, atau fenomena. Data ini dapat berupa data kualitatif (deskriptif) maupun kuantitatif (numerik), dan keduanya penting untuk menghasilkan gambaran yang komprehensif. Berikut ini beberapa contoh data observasi yang dapat dikumpulkan dalam sebuah penelitian atau pengamatan.

Contoh Data Observasi Kualitatif

Data observasi kualitatif menggambarkan karakteristik atau perilaku yang diamati secara deskriptif. Data ini tidak berupa angka, melainkan berupa catatan verbal tentang apa yang dilihat dan didengar selama proses observasi. Contohnya, deskripsi tentang perilaku siswa di kelas, interaksi sosial dalam suatu kelompok, atau kondisi lingkungan sekitar.

  • Siswa terlihat fokus memperhatikan penjelasan guru.
  • Terjadi interaksi positif antar siswa selama diskusi kelompok.
  • Lingkungan sekitar terlihat bersih dan tertata rapi.

Contoh Data Observasi Kuantitatif

Data observasi kuantitatif berupa data numerik yang dapat diukur dan dihitung. Contohnya, jumlah siswa yang hadir, skor tes yang diperoleh, atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas. Data ini memungkinkan analisis statistik yang lebih mendalam.

  • Jumlah siswa yang hadir: 25 orang.
  • Skor rata-rata ujian matematika: 78.
  • Waktu rata-rata menyelesaikan soal: 15 menit.

Tabel Data Observasi

Tabel berikut merangkum contoh data observasi kualitatif dan kuantitatif yang dikumpulkan dalam sebuah observasi di kelas matematika.

Aspek Observasi Data Kualitatif Data Kuantitatif Keterangan
Partisipasi Siswa Siswa aktif bertanya dan berdiskusi. 20 dari 25 siswa aktif berpartisipasi. Tingkat partisipasi siswa cukup tinggi.
Pemahaman Materi Sebagian besar siswa terlihat memahami materi. Rata-rata nilai tes: 80 Pemahaman materi siswa cukup baik.
Disiplin Siswa tertib dan mengikuti instruksi guru. Hanya 2 siswa yang terlambat. Tingkat kedisiplinan siswa baik.

Penyajian Data Observasi dalam Bentuk Narasi

Data observasi dapat disajikan dalam bentuk narasi yang menjelaskan secara detail apa yang diamati. Contohnya:

“Observasi dilakukan pada kelas 5A yang berjumlah 25 siswa. Selama proses pembelajaran matematika, terlihat bahwa sebagian besar siswa aktif berpartisipasi dalam diskusi kelompok. Mereka antusias dalam menjawab pertanyaan dan saling membantu menyelesaikan soal. Rata-rata nilai tes yang diperoleh siswa adalah 80, menunjukkan pemahaman yang cukup baik terhadap materi yang diajarkan. Hanya dua siswa yang terlambat datang ke kelas.”

Penyajian Data Observasi dalam Bentuk Grafik

Data kuantitatif dapat disajikan dalam bentuk grafik untuk mempermudah visualisasi dan analisis. Misalnya, grafik batang dapat digunakan untuk menampilkan jumlah siswa yang memperoleh nilai tertentu pada suatu tes. Grafik garis dapat menunjukkan perkembangan nilai siswa dari waktu ke waktu. Grafik lingkaran dapat menunjukkan proporsi siswa yang termasuk dalam kategori tertentu (misalnya, kategori prestasi tinggi, sedang, dan rendah).

Sebagai contoh, grafik batang dapat menampilkan distribusi nilai ujian matematika, dimana sumbu X menunjukkan rentang nilai (misalnya, 60-69, 70-79, 80-89, 90-100) dan sumbu Y menunjukkan jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam rentang tersebut.

Penulisan Hasil Observasi

Menulis hasil observasi membutuhkan ketelitian dan objektivitas. Bahasa yang digunakan harus jelas, ringkas, dan mudah dipahami, menghindari interpretasi subjektif yang dapat melenceng dari fakta yang diamati. Tujuannya adalah menyajikan data mentah hasil pengamatan secara akurat dan terpercaya, sehingga dapat diinterpretasi dan dianalisis lebih lanjut oleh pembaca.

Menulis Hasil Observasi dengan Bahasa yang Jelas dan Objektif

Penulisan hasil observasi yang baik dicirikan oleh penggunaan bahasa faktual dan menghindari opini pribadi. Fokus utama adalah pada deskripsi kejadian atau fenomena yang diamati, tanpa menambahkan penilaian atau interpretasi. Penggunaan kata kerja yang tepat dan detail spesifik sangat penting untuk menggambarkan kejadian secara akurat.

Contoh Kalimat Hasil Observasi yang Baik

Berikut beberapa contoh kalimat yang menunjukkan hasil observasi yang baik:

  • “Pada pukul 08.00 WIB, teramati tiga ekor burung pipit hinggap di ranting pohon mangga.”
  • “Suhu udara diukur menggunakan termometer menunjukkan angka 28 derajat Celcius.”
  • “Tanaman padi di lahan percobaan menunjukkan pertumbuhan yang seragam dengan tinggi rata-rata 30 cm.”

Contoh Kalimat Hasil Observasi yang Kurang Baik dan Perbaikannya

Kalimat-kalimat hasil observasi yang kurang baik biasanya mengandung unsur subjektivitas atau interpretasi yang tidak berdasar pada fakta. Berikut contohnya dan perbaikannya:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

free web page hit counter