Teks Eksplanasi Sejarah: Panduan Lengkap menawarkan pemahaman mendalam tentang cara menulis dan menganalisis teks eksplanasi sejarah. Dari definisi hingga kaidah kebahasaan, panduan ini akan mengupas tuntas seluk-beluk teks yang menjelaskan peristiwa sejarah secara sistematis dan logis. Dengan contoh-contoh konkret dan analisis yang tajam, pembaca diajak untuk menguasai teknik penulisan dan pemahaman yang lebih baik terhadap teks eksplanasi sejarah.
Kita akan menjelajahi struktur teks, kaidah kebahasaannya, serta contoh-contoh analisis yang akan membantu Anda memahami bagaimana peristiwa sejarah diuraikan secara rinci dan objektif. Lebih dari sekadar penjelasan, panduan ini juga akan memberikan tips praktis untuk menulis teks eksplanasi sejarah yang menarik dan mudah dipahami, sehingga pembaca dapat memahami peristiwa sejarah dengan lebih baik.
Pengertian Teks Eksplanasi Sejarah
Teks eksplanasi sejarah merupakan jenis teks yang bertujuan menjelaskan suatu peristiwa, fenomena, atau tokoh sejarah secara sistematis dan kausal. Berbeda dengan teks narasi sejarah yang lebih menekankan pada alur cerita, teks eksplanasi sejarah fokus pada proses sebab-akibat dan mekanisme terjadinya suatu peristiwa. Ia menguraikan fakta-fakta sejarah dengan analisis yang logis dan rasional, sehingga pembaca dapat memahami latar belakang, proses, dan dampak dari peristiwa yang dijelaskan.
Contoh Teks Eksplanasi Sejarah: Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yang dibacakan pada 17 Agustus 1945, merupakan puncak dari perjuangan panjang melawan penjajahan. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, yang melemahkan cengkeraman kekuasaannya di Indonesia. Kondisi ini dimanfaatkan oleh para pemimpin bangsa untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Proses proklamasi melibatkan perumusan teks proklamasi, yang dilakukan secara intensif oleh Soekarno dan beberapa tokoh penting lainnya.
Setelah teks disepakati, proklamasi dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Dampak dari proklamasi ini sangat besar, yaitu lahirnya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Meskipun perjuangan belum berakhir, proklamasi menandai tonggak sejarah yang menentukan bagi bangsa Indonesia.
Struktur Teks Eksplanasi Sejarah

Teks eksplanasi sejarah, berbeda dengan teks narasi sejarah, bertujuan menjelaskan suatu peristiwa atau fenomena sejarah secara sistematis dan kausal. Ia tidak sekadar menceritakan kronologi, tetapi juga mengurai sebab-akibat dan memberikan interpretasi atas peristiwa tersebut. Struktur teks ini membantu pembaca memahami peristiwa sejarah secara lebih mendalam dan komprehensif.
Struktur umum teks eksplanasi sejarah terdiri dari tiga bagian utama: pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi. Ketiga bagian ini saling berkaitan dan mendukung satu sama lain dalam membangun pemahaman pembaca terhadap topik yang dibahas.
Pernyataan Umum
Bagian pernyataan umum merupakan pengantar teks eksplanasi sejarah. Ia berisi gambaran umum tentang topik yang akan dijelaskan. Pernyataan umum berfungsi untuk memberikan konteks dan menarik perhatian pembaca. Bagian ini biasanya berupa kalimat umum yang bersifat informatif dan ringkas, memberikan gambaran menyeluruh tentang topik yang akan dibahas secara detail di bagian selanjutnya. Pernyataan umum menetapkan fokus dan ruang lingkup pembahasan.
Deretan Penjelas
Setelah pernyataan umum, bagian deretan penjelas menjelaskan secara detail topik yang telah diperkenalkan di bagian sebelumnya. Bagian ini berisi fakta, data, dan informasi yang relevan untuk mendukung pernyataan umum. Informasi disajikan secara sistematis dan logis, seringkali mengikuti urutan kronologis atau kausalitas. Deretan penjelas dapat menggunakan berbagai strategi penyampaian informasi, seperti penjelasan langkah demi langkah, uraian sebab-akibat, atau perbandingan dan kontras.
Bagian ini menjadi inti dari teks eksplanasi sejarah, memberikan bukti-bukti empiris yang mendukung argumen atau penjelasan yang disampaikan.
Interpretasi
Bagian interpretasi merupakan penutup dari teks eksplanasi sejarah. Bagian ini memberikan analisis dan kesimpulan atas fakta dan informasi yang telah dijelaskan di bagian deretan penjelas. Interpretasi memberikan makna dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peristiwa atau fenomena sejarah yang dibahas. Ia dapat berupa analisis dampak peristiwa tersebut, penjelasan tentang signifikansi peristiwa tersebut dalam konteks sejarah yang lebih luas, atau penarikan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang telah disajikan.
Interpretasi memberikan nilai tambah pada teks eksplanasi sejarah, menghubungkan fakta-fakta dengan konteks yang lebih besar dan memberikan perspektif yang lebih luas.
Contoh Teks Eksplanasi Sejarah: Penemuan Vaksin
Berikut contoh teks eksplanasi sejarah tentang penemuan vaksin, yang menonjolkan struktur tiga bagian tersebut:
Pernyataan Umum: Penemuan vaksin merupakan salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah kedokteran, yang secara signifikan mengurangi angka kematian dan morbiditas akibat penyakit menular. Proses penemuannya melibatkan berbagai eksperimen dan penemuan ilmiah yang revolusioner.
Deretan Penjelas: Konsep vaksinasi bermula dari praktik variolasi, yaitu pemberian cacar secara sengaja dengan dosis kecil untuk menciptakan kekebalan. Edward Jenner, seorang dokter Inggris, pada akhir abad ke-18, melakukan eksperimen dengan menggunakan cairan dari pustula sapi (cowpox) untuk mencegah cacar manusia (smallpox). Eksperimennya menunjukkan bahwa individu yang terpapar cowpox memiliki kekebalan terhadap smallpox. Penemuan ini menjadi dasar pengembangan vaksin modern.
Selanjutnya, Louis Pasteur, melakukan eksperimen dengan bakteri dan mengembangkan vaksin untuk penyakit antraks dan rabies. Metode pasteurisasi yang ia kembangkan juga berperan penting dalam menjaga keamanan pangan dan mencegah penyebaran penyakit melalui makanan. Sejak saat itu, pengembangan vaksin terus berlanjut, mencakup berbagai penyakit seperti polio, campak, dan influenza.
Interpretasi: Penemuan vaksin menandai titik balik dalam sejarah kesehatan masyarakat. Vaksinasi telah menyelamatkan jutaan nyawa dan mencegah wabah penyakit mematikan. Proses penemuannya mendemonstrasikan pentingnya penelitian ilmiah dan eksperimen dalam mengatasi masalah kesehatan global. Meskipun demikian, tantangan masih tetap ada, termasuk pengembangan vaksin untuk penyakit baru dan mengatasi keraguan masyarakat terhadap vaksinasi.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi Sejarah
Teks eksplanasi sejarah, berbeda dengan teks narasi sejarah, memiliki kaidah kebahasaan tersendiri yang bertujuan untuk menjelaskan suatu peristiwa atau fenomena sejarah secara sistematis dan objektif. Penggunaan kaidah ini memastikan pemahaman pembaca terhadap alur sebab-akibat peristiwa sejarah yang dijelaskan. Pemahaman terhadap kaidah ini penting untuk menulis dan memahami teks eksplanasi sejarah secara efektif.
Penggunaan Kata Kerja, Konjungsi, dan Kalimat Pasif
Teks eksplanasi sejarah seringkali menggunakan kata kerja yang menunjukkan proses, perkembangan, dan akibat suatu peristiwa. Konjungsi seperti “karena”, “sehingga”, “oleh karena itu”, dan “akibatnya” banyak digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat. Kalimat pasif juga sering digunakan untuk menonjolkan peristiwa atau fakta sejarah tanpa perlu menyebutkan pelaku secara spesifik.
Contoh: “Perang Dunia Kedua diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk ekspansi militer Jerman. Akibatnya, banyak negara terlibat dalam konflik berskala global.” Dalam contoh ini, kata kerja “diakibatkan”, “termasuk”, dan “akibatnya” berperan penting dalam menjelaskan alur peristiwa. Kalimat tersebut juga menggunakan kalimat pasif “Perang Dunia Kedua diakibatkan…” untuk menekankan peristiwa perang itu sendiri.