AtjehUpdate.com,– Meskipun Indonesia merupakan salah satu produsen rokok terbesar di dunia, sektor industri ini masih sangat bergantung pada impor beberapa komponen penting, seperti kertas rokok, filter, dan mesin produksi. Hal ini menunjukkan bahwa rantai pasokan rokok di Indonesia masih memerlukan dukungan dari pasar internasional.
Menurut data terbaru, kertas rokok menjadi salah satu komponen yang paling banyak diimpor. Seiring dengan meningkatnya konsumsi rokok, impor kertas rokok meningkat tajam hingga 43% pada tahun 2020, disebabkan oleh penutupan beberapa pabrik kertas rokok di dalam negeri. Pada tahun 2022, Indonesia mengimpor kertas rokok senilai sekitar USD 84,5 juta.
Selain itu, filter rokok juga masih bergantung pada impor, terutama bahan baku selulosa asetat yang digunakan untuk membuat filter. Meskipun ada beberapa produsen lokal yang memproduksi filter, kebutuhan bahan baku khusus ini masih dipenuhi dari luar negeri.
Sementara itu, industri rokok Indonesia juga mengandalkan mesin cetak rokok impor untuk proses produksi otomatis. Mesin-mesin ini sebagian besar berasal dari negara-negara seperti Jerman, Italia, dan Tiongkok, yang terus mendominasi pasar peralatan produksi rokok.